Tuesday, May 29, 2007

URGENSIN KRISTOLOGI BAGI PENINGKATAN PEMAHAMAN AKIDAH UMAT

URGENSIN KRISTOLOGI BAGI PENINGKATAN PEMAHAMAN AKIDAH UMAT


Secara sederhana makna Kristologi adalah ilmu yang mempelajari tentang agama Kristen. Bidang ilmu ini menjadi salah satu matakuliah dalam sekolah-sekolah tinggi atau fakultas dakwah/ushuluddin diseluruh Indonesia. Umumnya orang beranggapan bahwa mempelajari bidang study ataupun matakuliah Kristologi tiada lain dari sekedar mempelajari “perbandingn” alakadarnya antara islam dan Kristen sebagai kedua agama besar yang “memang tidak sebanding”itu. Artinya kalangan mahasiswa islam telah kadung memberikan pencitraan bahwa Kristen sebagi sebuah agama tidaklah sama dan sebanding dengan Al-Islam sebagi Dienullah.

Apologi ataupun pembelaan kita terhadap islam sebagai ajaran Allah SWT. Telah terlebih dahulu terekam dalam benak, sehingga apa pun yang hadir dan ada diluar Islam dari sebuah system ajaran ataupun ideology ataupun faham adalah “salah” atau “tidak sehebat atau sekualifaid” dengan islam. Kita terlanjur meninggikan islam sebagi sebuah pembenar akidah yang memang sejak kecil tetap tertanamkan.

Maka tidak syak lagi, ketika mahasiswa nmengikuti pelajaran Kristologi, yang dicermati adalah “bagaimana membuktika” bahwa ajaran Injil yang ada kini adalah bukan lagi original ajaran Allah SWT. Yang dibawa oleh Isa as. Dan boleh karena itu palsu, atau setidak-tidaknya telah terjadi konteks penyelewengan terhadap originalitas ajaran isa as., oleh tangan-tangan jahil manusia.

Begitu kentara, takkala masuk dalam pembahasan esensi Tuhan maupun ketuhanan, di sini mereka “terkalahkan” yakni betapa rancunya konnsepsi pemahaman tritunggal Tuhan bapak, putra dan roh kudus. Bhwa konsep trinitas (Tuhan berdimensi tiga) adalah menafikan persoalan eksistensi ke-tauhid-an. Apa yang kemudian terjadi? Kita lalu dengan serta-merta “melemahakan” hal ihwal di seputar injil dan kekristenan. Lebih menarik lagi, kajian tentang kristologi di fakultas hanya diberikan dalam jumlah SKS (satuan kredit semester) yang minim, 2 SKS.

Sementara di sisi lain, kenyataan menunjukkan betapa bagi penyelenggara sekolah teologia, tersebut misalnya ITK (institut Teologi Kalimatullah), STT Apostolos di Jakarta, untuk matakuliah Islamologi (Ilmu tentang Keislaman) kini malah meningkatkan jumlah bilangan SKS yang sedianya hanya sekitar 2-4 SKS menjadi 40 SKS. Apa artinya? Kita boleh beranggapan bahwa itu wajar saja, kerena memang mengkaji study islam itu sulit dan teramat luas, berhubung keuniversalan isalam itu senndiri yang mengatur perikatan hidup dunia-akhirat, muali dari yang reil sampai kajian-kajian yang bersifat metafisik, misalnya. Tetapi, sesungghnya bukan den mikinan. Ada segi lain yang mereka kejar dan persiapkan, yaitu bahwa para mahasiswa dipersiapkan betul unutk mengkaji islam secara mendalam agar kelak dalam sosialisai berkehidupan di tengah masyarakat para mahasiswa lulusan STT itu mampu menghadapi dan berdebat dengan fihak Islam, serta menjelaskan tentang AL-Qur’an itu sendiri.

Maka ketika terjadi adanya diskusi atau perdebetan tentang Islam dan Kristen, kebanyakan kita kurang memberikan dalil-dalil Injili dalam menyampaikan “kesalahpahaman” kalangan mereka terhadap Al-Qur’an. Atau sebaliknya kekeliruan mereka terhadap pemahaman Alkitab/bibel itu sendiri. Lebih-lebih kini, siasat yang mereka lakuakan adalah dengan meperdekatkan ayat-ayat Al-Qur’an tertentu dengan ayat-ayat Alkitab untuk memberikan justifikasi bahwa sesungguhnya antara Al-Qur’an dan Injil adalah sama dan satu tak perlu ada yang diperdebatkan, apalagi saling melemahkan. Bahkan sekarang ini para penginjil itu dalam aksinya tidak menggunakan dulu ayat-ayat Alkitab, tetapi mereka banyak menggunakan Al-Qur’an maupun Hadits nabi yang dipelintir (dipenggal-penggal). Toh, agama Islam dan Kristen, adalah agama satu ibu dari moyang kita, Ibrahim. Ini jadikah siasat pembenaran oleh kalangan mereka bahwa Islam dan Kristen adalah sama, ini target minimal mereka. Sehingga akidah umat Islam menjadi rusak.

Adanya gerakan kristenisasi yang dijalankan oleh kalangan misi tertentuyang cenderung agresif dan mempunyai indikasi “menyerang” isalm denga teknik-teknik mempersalahkan berapa sudud ajaran-Nya (menncari-cari dan menciptakan sendiri kesalahan-kesalahan itu) kita memang cukup kwalahan. Kalangan muslim yang faham Alkitab (Injil) sangatlah sedikit, sehingga serangan pemurtadan itu booming dinegeri ini, kita kurang siap menghadapinya. Para dai (aktivis dakwah) biasanya memberikan advis kepada para korban pemurtadan, maupun dalam konsultasi keluarga beda agama dalam memberikan jawaban-jawaban yang cenderung dalam pendekatan Qur’ani semata, sehingga kurang menuntaskan permasalahan. Akan jauh lebih efektif dan tepat jika dalam proses penyadaran saudara kita yang terkena korban pengkafiran itu dilakukan dengan memberikan penedkatan Injili. Bukankah dalam Injil (Alkitab) itu sendiri banyak terdapat ayat-ayat saling bertentangan dan bercampuradukan antara yang haq dan batil.

Unutk itulah, dalam rangka dakwah Islamiyah, dengan melihat itensitas pergerakan kaum salib dalam menaburkan “kasih Tuhan” terhadap kaum Muslimin yang awam, para aktivis muslim sudah semestinya mempelajari dan memahami kristologi dengan baik guna memperkuat akidah umat dari serangan misi-misi kristus.

Banyak manfaat dan kepentingan lain dalam rangka memahami kajian kristtologi, antara lain sebagai berikut;

1. dalam rangka dakwah dan berdialog dengan ahli kitab (Yahudi dan Kristen) sebagaimana Allah swt. Berfirman:
“Dan serulah mereka kepada jalan Tuahanmu dengan cara bijaksana dan nasehat yang baik. Dan berdialoglah denagan mereka dengan cara yang lebih baik (halus).”
(QS. An-Nahl 16:125).
“Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab (Yahudi dan Kristen), kecuali dengan cara yang lebih baik, kecuali terhadap orang-orang yang dzalim dari mereka.
(QS. Al-Ankabuut 29:46).

Katakanlah : “Hai ahli Kitab marilah kita menuju kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan diantara kami (Muslim) dan kamu (Kristen-Yahudi), bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka : Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran 3:64).

2. Kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an telah mengalami distorsi (perubahan):
a. Banyak ayat-ayat yang disembunyikan, sebagaimana dijelaskan Al-Qur’an,
“Dan mereka tidak memuliakan Allah swt. Dengan kemuliaan yang sebenarnya ketika mereka berkata, Allah tidak menurunkan sesuatu apapun kepada manusia……..”
(QS. Al-Anam 6:91).

Contoh ayat-ayat yang disembunyikan; nubuat kedatangan Nabi Muhammad saw. Dalam Taurat dan Injil (Q.S Ash-shaff:6, Al ‘Araaf:157 dan Injil Yohanes 16:7-14, Taurat (Ulangan 18:18-19).

b. Banyak ayat-ayat yang diubah (penambahan – pengurangan)
“Sebagian dari orang-orang Yahudi mengubah kalimat-kalimat Allah dari tempatnya.”
(QS. An-Nisaa 4:46).
Contoh ayat-ayat yang diubah:
Nabi Isa as. Mengajarkan Tauhid, Tuhan Allah itu Esa (Markus 12:29 dan Yohanes 17:3) dan dirinya hanyalah seorang Rasul untuk kaum Bani Israel yang telah sesat (Matius 10:5-6, dan Matius 15:24).
Tetapi para teolog Kristen mengajarkan Trinitas, bahwa Tuhan itu ada tiga oknum, yaitu Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, yang ketiga-tiganya sama, serupa dan satu hakekat, yaitu hakekat Ilahi.
Menueut Paulus di dalam Kitab Roma 9:5
“Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaanya sebagai manusia, yang ada diatas segala sesuatu, Ia (Yesus) adalah Allah swt. Yang harus dipuji sampai selam-lamanya, amin.”

“Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, SUPAYA INI MENJADI TUHAN, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.” (Roma 14:9).
Kesalahan ini diluruskan oleh Al-Qur’an dalam surah Al-Maidah 72 dan 73
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah ialah putera Maryam, padahal Almasih (sendiri) berkata: Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu…….”(QS. Al-Maidah 5:72).

“Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.”(Injil Karangan Markus 12:29).
c. Banyak ayat-ayat yang bercampur-aduk antara yang hak dan batil.
“Hai ahli kitab (Yahudi dan Kristen), mengapa kamu campu-campur antara yang benar dan yang salah, dan kamu sembunyikan yang benar itu, padahal kamu mengetahuinya?’’ (QS. Ali Imran 3:71).
- tentang Silisih Nabi Isa dalam Injil Matius dan Injil Lukas saling kontradiksi.
- Tentang penyaliban Isa dalam Injil Markus dan Injil Yohanes saling kontradiksi.
- Tentang syari’at khitan dan halal-haramnya makanan (babi, khamar, darah).

d. Banyak ayat yang palsu alias kotor dan jorok / tidak etis yang dikatakan sebagi ayat dari Allah swt,:

Pelecehan-pelecehan terhadap Tuhan Allah swt.:
1. Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air (Kitab Kejadian 1:1-2)
2. Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecendrungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata. (6) MAKA MENYESALLAH TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia dibumi, dan hal itu memilukan hati-Nya (kitab Kejadian 6:5-6).
3. Dan menyesal-lah Tuhan karena malapetaka yang dirancan-Nya atas umatnya (Kitab Keluaran 32:14).
Dan masih ratusan ayat banyaknya yang melecehkan Allah swt.

1. Pelecehan terhadap Para Nabi/Rasul Allah:
Nabi Nuh mabuk-mabuk sampai telanjang bulat dikemahnya (kitab Kejadian 9:18-27).
• Nabi Luth menghamili kedua puteri kandunya sendiri dal am dua malam secara bergiliran (Kitab Kejadian 19:30-38)
• Nabi Daud melakukan skandal seks dengan istri Uria yaitu Batseba (Kitab Mazmur/Zabur 51:12 dan selengkapnya diterangkan dalam kitab II Samuel 11:2-25).
• Nabi Sulaiman (Salomo) tidak taat kepada Tuhan karena lebih mencintai 700 istri dan 300 gundiknya (Kitab 1 Raja-raja 11:3).
• Nabi Harun membuat dan menyembah patung anak sapi dari emas (Kitab Keluaran 32:2-4).
• Nabi Isa (Yesus) adalah orang bodoh, idiot dan emosional (Injil Markus 11:12-24, Yohanes 2:4 dan Yohanes 7:8-10).
Ayat-ayat Porno (tidak etis) dalam Alkitab (Bibel);
1. Kitab Taurat-Ulangan 23:1-2.
“Orang-orang hancur buah pelirnya atau yang terpotong kemaluanya, jangan masuk jamaah Tuhan.”

2. Kitab Kidung Agung pasal 7:6-9.
Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta diantara segala yang disenangi. Sosok tubuhmu seumpama pohon kurma dan buah dadamu gugusanya. Kataku:”Aku ingin memanjat pohon kurma itu untuk memegang gugusan-gugusannya, kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel. Kata-katamu manis bagaikan anggur!” Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah kebibir orang-orang yang sedang itdur! Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju….”

3. Yehezkiel 23:1-23
Datanlah firman Tuhan kepadaku :” Hai anak manusia ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya, di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang…. Ia birahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orangMesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu……”

4. Kejadian 38:8-9
“Lalu berkatalah Yehuda kepada ONAN: “Hampirilah istri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu. Tetapi ONAN tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunan nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiriistri kakanya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakanya.”

















No comments:

Post a Comment