Friday, March 20, 2009

Shaikh Usamah bin Ladin: “Teruslah Berjuang, Wahai Mujahid Somalia!”

Berikut ini merupakan transkrip rekaman suara Shaykh Usama bin Ladin yang berbicara mengenai membelotnya Shaikh Sharif, presiden Somalia, dan memecatnya adalah kewajiban. Dalam rekaman ini pun, Shaikh Usamah meringkas Ijma’ mengenai seorang pemimpin yang murtad dan juga mengutip Qadhi ‘Iyadh.

Shaykh Usamah mengatakan bahwa agama Sharif tidak berbeda dengan agama presiden Somalia sebelumnya, Abdullah Yusuf. Layaknya pemimpin Afghan Jihad seperti Rabbani, Sayyaf, dan Ahmad Shah Mas'oed.

Syekh Sharif memilih meninggalkan Mujahidin dan menolong musuh Allah menghalang-halangi lahirnya negara Islam. Apa yang mempengaruhi keputusan orang-orang seperti mereka membuat keputusan itu adalah kecintaan mereka terhadap harta, dan Amerika bisa menyediakannya.

Kemudian Shaikh menyeru ummah untuk mendukung saudara-saudara mereka di Somalia, terutama bantuan harta. Dan sepertinya Shaikh menyelipkan sebuah pesan tersembunyi kepada Mujahidin di Somalia untuk menyampaikan apa yang mereka perlukan agar bisa fokus terhadap perjuangan.

Shaikh mengatakan bahwa mereka dikelilingi oleh front salibis. Titik pertamanya di Darfur. Darfur, seperti yang kita tahu, mengundang ketertarikan AS dan pemerintah kufur lainnya dan memiliki kemungkinan jika mereka atau sekutu mereka menyerbu Darfur bersama pasukan 'penjaga perdamaian', maka akan hal itu akan menjadi hambatan utama bagi wilayah tersebut.

Menurut Shaikh Usamah, letak Haramain hanya 300 kilometer dari Darfur, dan dengan kata lain, hal ini akan mempermudah jangkauan bagi misil Scud. Kemudian Shaikh menyebutkan bahwa di sebelah utara, ada masalah Yahudi dan salibis yang memberi mereka bantuan yang sangat besar; Libanon selatan juga mengalami masalah yang serupa.

Kemudian di seluruh timur, angkatan perang salibis itu disebar di seluruh negeri Muslim di Irak dan Afganistan, dan sepanjang itu banyak sekali basis militer didirikan. Takut terhadap Amerika hanya masalah kecil; solusinya, takutlah hanya kepada Allah.

Di akhir pernyataannya, Shaikh memberikan sebuah puisi indah yang menyeru kita untu menyumbangkan harta kita bagi para Mujahidin di Somalia:

Saya melindungi agama saya dengan kekayaan saya, saya tidak ingin membuang-buangnya, Semoga Allah tidak memberkahi kekayaan yang tidak dipersembahkan untuk membela agama-Nya.

sumber:http://www.arrahmah.com

Abu Sayyaf Berjanji Akan Membebaskan Sandera

FILIPINA (Arrahmah.com) - Kelompok Abu Sayyaf yang menahan tiga orang sandera Palang Merah sejak dua bulan lalu di Filipina selatan sepakat melepaskan salah seorang tawanannya dalam waktu dekat, dengan syarat pihak militer mau menarik mundur pasukannya. Angkatan perang pemerintah pada Kamis (19/3) menyepakati persyaratan yang disampaikan panglima kelompok Abu Sayyaf tersebut.

"Kami akan menempatkan kembali tentara kami seperlunya untuk mengamankan pembebasan korban," kata Ernesto Torres, seorang juru bicara militer.

Dia mengatakan keamanan pekerja sosial yang ada dalam penyanderaan di pulau Jolo selatan masih harus dikhawatirkan. Andreas Notter berkebangsaan Swiss, Eugenio Vagni dari Itali, dan Mary Jean Lacaba, seorang warga negara Filipina diculik pada 15 Januari lalu dan disinyalir menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf, kelompok yang diklaim separatis oleh agen intelejen dan mempunyai hubungan dengan Al-Qaeda.

Sebelumnya, Albader Parad, panglima Abu Sayyaf, mengancam akan memenggal kepala salah satu atau bahkan semua pekerja sosial jika militer melancarkan serangan baru terhadap kelompoknya.

"Ingat, jika mereka melakukan operasi dan mendekati kami dan peperangan kembali terjadi, saya akan memenggal kepala seorang anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) ini," kata Parad dalam wawancara radio.

Berbicara pada wartawan di Manila, Richard Gordon, kepala Palang Merah Filipina, mengatakan dia sudah diyakinkan Parad lewat telepon, Abu Sayyaf berjanji melepaskan seorang di antara sandera jika tentara mundur dari wilayahnya.

sumber berita:http://www.arrahmah.com/

Baku Tembak Dengan Mujahidin Kaukasus, Tentara Rusia Tewas

DAGESTAN Aksi baku tembak terjadi antara Mujahidin Dagestan dan pasukan keamanan Rusia di dekat desa Kashura, distrik Karabudakhkentskiy, Dagestan pada hari Kamis (19/3) kemarin.

Baku tembak itu terjadi di sebelah selatan hutan Kakashura, tepatnya sejak pukul 14.00 waktu setempat.

Polisi dan tentara Rusia menggunakan helikopter dan menembakkan RPG dan roket terhadap 10-15 unit Mujahidin, juru bicara FSB mengatakan. Satu tentara dan seorang penembak dari pihak Rusia terluka ketika Mujahidin menyerang helikopternya dengan serangkaian tembakan. Tiga orang personil keamanan ikut terluka, ujar juru bicara kepolisian.

Mujahidin sengaja memilih waktu malam hari untuk melakukan penyerangan. Karena biasanya angkatan perang Rusia menghentikan operasinya ketika hari mulai gelap.

Desa Kakashura terletak 30 km dari Makhachkala, terletak di distrik yang sama dengan Gubden, yang juga menjadi tempat operasi anti-Mujahidin yang dideklarasikan oleh Rusia. (sumber info:http://www.arrahmah.com)