Wednesday, May 14, 2008

Syaikh Mujahid Abu Mus’ab Az Zarqawi

Pada suatu sore dengan angin keras dan dingin pada bulan Desember 1989, Huthaifa Azzam, putra belasan tahun dari mujahidin pemimpin Jordanian-Palestina dari cerita Syekh Abdullah Azzam, pergi ke pelabuhan udara di Peshawar, Pakistan, untuk menyambut suatu kelompok pemuda-pemuda. Semua adalah calon baru, sebagian besar dari Jordan, dan mereka telah datang untuk berjuang di Afghanistan. Huthaifa menyambut mereka, dan nampak dengan susah di battle-ready membentuk. Beberapa adalah para siswa, yang lain profesor dan syekh. Salah satu mereka akan membuktikan mengingat kembali manusia berharga nama Ahmad Fadhil Nazzal al-Khalaylah. Kemudian, ia akan dikenal di bawah nama Abu Musab al-Zarqawi.

Huthaifa Azzam penghubung dua dunia. Ia pertama memasuki pertempuran pada umur lima belas, memberantas Soviet di Afghanistan dengan bapaknya dan bersama Osama dimuati; tiga tahun kemudian, pada Desember Malam itu di Peshawar pelabuhan udara, ia jumpa al-Zarqawi untuk pertama kali. Dua Azzam dan telah memberantas Soviet yang pada awal hari jihad; al-Zarqawi akan berjuang di tahap detik peperangan, setelah Soviet telah mencabut. Kedua-Duanya Huthaifa Azzam dan al-Zarqawi akan secepatnya meninggalkan Afghanistan untuk mengejar dua hidup sangat berbeda, tetapi jalan mereka akan sekali lagi berjalan atas medan perang jihad di Iraq, setelah invasi USA 2003.

Azzam sekarang hidup di ibukota Jordanian, Amman, di mana ia bekerja pada suatu doctorate di literatur Mengenai Arab klasik, tetapi ia pindah;gerakkan secara rutin antar[a] Jordan dan Iraq. Aku minta Azzam jika ia mengenal siapa membiayai aktivitas al-Zarqawi’s di Iraq. Ia pikir sebentar, dan kemudian menjawab tanpa menjawab,” Pada ketika jihad, kamu dapat mendapatkan sejumlah uang banyak dengan suatu percakapan telepon sederhana. Aku sendiri sekali ketika mengumpulkan tiga juta dolar, bapak ku yang telah mengatur dengan panggilan tunggal.” “ Suatu transfer bank?” Aku minta. “ Tidak ada. Aku mengumpulkannya atas sepeda motor ku. Aku di dalam Syria ketika peperangan di Iraq mulai,” ia terus. “ Orang-Orang sedang tiba di dalam memandu semua orang ingin pergi ke Iraq untuk melawan Orang Amerika. Aku ingat satu orang yang datang dan dikatakan ia adalah yang terlalu tua untuk berjuang/ berkelahi, tetapi ia memberi perekrut $ 200,000 dengan uang tunai. ‘ Beri ia/nya kepada mujahideen,’ adalah semua ia berkata.”

Ia kemudian menceritakan [kepada] aku sekitar seorang anak laki-laki muda [yang] ia telah jumpa pada awal hari [menyangkut] peperangan. “ Ia adalah dari Saudi Arabia dan baru saja memutar tigabelas. Aku mencatat dia di (dalam) kerumunan pada suatu perekrutan pusat dekat Syrian-Iraqi perbatasan. Orang-Orang akan datang dan mendaftarkan pagi-pagi, kemudian menyeberang perbatasan di (dalam) sore oleh bus. Aku pertama lihat dia di meja tulis pendaftaran. Perekrut menolak untuk mengambil dia sebab ia menjadi sangat muda, dan ia memulai untuk menangis/berteriak. Aku kembali kemudian (dalam) hari, dan orang [yang] kecil sama ini mempunyai sneaked di dalam [itu] bus. Ketika mereka menemukan dia, ia memulai ke sorak Allahu Akhbar! Mereka memenangkan dia batal/mulai. Ia mempunyai $ 12,000 di (dalam) pocket-expense uang nya keluarga nya telah memberi dia [sebelum/di depan] ia memasang. ‘ Ambil ia/nya semua,’ ia membela. ‘ Tolong, biarkan saja aku lakukan jihad.’”

Abu Musab al-Zarqawi, [yang] hampir tidak empatpuluh, suatu Badui dari Bani Hassan suku bangsa, adalah sampai baru-baru ini hampir yang tak dikenal (di) luar Jordan asli nya. Kemudian, pada [atas] Pebruari 5, 2003, Sekretaris Status Colin Powell yang catapulted dia ke langkah dunia. Di (dalam) alamat nya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa membuat kasus untuk peperangan di (dalam) Iraq, Powell [yang] dengan sembarangan mengenali al-Zarqawi [sebagai/ketika] mata rantai yang rumit antar[a] al-Qaeda dan Saddam rejim Hussein’S. [Yang] sesudah itu, al-Zarqawi menjadi suatu figur terkemuka di (dalam) insurgency di (dalam) Iraq.

Al-Zarqawi dilahirkan ke dalam suatu keluarga besar di (dalam) kota industri Zarqa dari yang (mana) ia mengambil nama baru nya. Beberapa administrasi semak Pejabat [memanggil/hubungi] dia suatu Jordanian-Palestinian, tetapi sesungguhnya ia datang dari salah satu [dari] Pertengahan [yang] badui [yang] paling berpengaruh Timur Suku bangsa. Ia adalah sering melaporkan mati, hanya untuk naik lagi. Zarqa adalah suatu kota industri sekitar 850,000 orang-orang, suatu menelentang pabrik-pabrik, bidang terbuka, dan debu. Twenty-Five miles untuk timur laut Amman, adalah kota besar third-largest Jordan. Bertahun-Tahun [itu] telah (menjadi) suatu magnit untuk Mujahedin. Bersama dengan kota besar Irbid dan Garam, [itu] telah mengirim yang paling besar jumlah sukarelawan Jordanian untuk berjuang/ berkelahi luar negeri, pertama di (dalam) Afghanistan dan sekarang di (dalam) Iraq. Al-Zarqawi dilahirkan dan diangkat di (dalam) al-Masoum lingkungan [dari;ttg] kota besar tua Zarqa’S, yang (mana) menelentang sedikit banyak(nya) secara sembrono ke dalam al-Ruseifah pengungsi Palestinian berkemah. ( Lebih dari 60 persen [dari;ttg] penduduk/penghuni juta 5.9 Jordan adalah Palestinian, seperti adalah sekitar 80 persen [menyangkut] penduduk/penghuni tempo dulu; purbakala Zarqa.)

Al-Zarqawi menjaga suatu rumah pada [atas] suatu jalan setapak ketenangan di (dalam) Zarqa. Adalah tak dapat dibedakan dari nya neighbors-a two-story plester semen putih [yang] membangun dikepung oleh suatu dinding whitewashed. Rumah kosong; para saudari al-Zarqawi’s, [yang] masih tinggal di Zarqa, datang dengan untuk memelihara itu. Sependapat menunjuk aku mengerling ke arah suatu jendela, yang (mana) adalah [yang] sedikit terbuka sedikit. Yang pertama untuk isteri dua al-Zarqawi’s telah [tinggal/hidup] di rumah sampai baru-baru ini. Dia adalah kemenakan nya, yang ia telah menikah ketika ia adalah twenty-two. Mereka mempunyai empat anak-anak, dua anak-anak lelaki dan dua anak-anak perempuan. Tetapi tidak dulu kala, al-Zarqawi telah mengirim seorang manusia yang tak dikenal untuk [memandu;mengemudi] [mereka/nya] ke seberang perbatasan untuk dengan dia di (dalam) Iraq. detik/second nya Isteri, suatu Jordanian-Palestinian yang ia telah menikah di (dalam) Afghanistan, dan dengan yang ia mempunyai seorang putra, dilaporkan untuk;menjadi dengan dia di (dalam) Iraq juga. Ibu Al-Zarqawi’s, Omm Sayel, yang ia adored-and [yang] telah menempuh perjalanan ke Peshawar dengan dia ketika ia bergabung yang jihad-died leukemia di (dalam) 2004; walaupun ia menjadi manusia [yang] yang paling diinginkan di (dalam) Jordan pada ketika kematian nya, al-Zarqawi kembali ke Zarqa dalam penyamaran untuk menghadiri pemakaman nya.

Zarqa nampak seperti kota nya. Tiga anak-anak lelaki sedikit/kecil dengan seringai besar pada [atas] muka [yang] kecil mereka menyiarkan tanda kemenangan. Suatu ayah/suami [yang] berlari [menjalankan] suatu toko bahan makanan lokal meminta dengan tegas pada [atas] habis minuman tanpa alkohol dan kentang cuma-cuma memotong [bagi/kepada] manapun Mujahid yang kembali dari Iraq atau Afghanistan. Al-Zarqawi, di (dalam) 1989, pada umur twenty-three, telah menempuh perjalanan ke Afghanistan. Adalah menjadi pertama kali [yang] ia telah pernah ke luar dari Jordan, dan untuk dia [itu] meng/berubah segalanya.

Salah al-Hami, suatu Jordanian pendaratan Palestinian, adalah ipar al-Zarqawi’s dan salah satu nya terdekat para teman di (dalam) Zarqa. Ia dan al-Zarqawi telah jumpa di (dalam) Afghanistan selama korset [yang] pertama al-Zarqawi’s [di/ke] sana, dari 1989 [bagi/kepada] 1993. Al-Zarqawi didasarkan pada awalnya di (dalam) kota perbatasan Khost, yang (mana), setelah kedua-duanya Orang Amerika dan Soviet telah meninggalkan Afghanistan, menjadi lokasi [dari;ttg] keras dan dengan berat mengadakan perlombaan pertempuran antar[a] mujahideen dan Pro-Soviet Najibullah rejim. Di permulaan, al-Zarqawi belum suatu pejuang tetapi telah mencoba tangan nya pada menjadi wartawan. Ia telah bekerja sebagai suatu wartawan untuk suatu jihadist majalah/gudang senjata kecil, Al Al-Bonian Marsous, [selagi/sedang] al-Hami adalah suatu wartawan/penulis surat untuk Al-Jihad majalah/gudang senjata, yang mana mujahideen diterbitkan di (dalam) Peshawar. Akan tetapi suatu hari al-Hami menginjak suatu ranjau darat dan hilang salah satu kaki nya. Adalah selama kunjungan al-Zarqawi’s kepada rumah sakit yang ia dan al-Hami menjadi sahabat karib. Suatu hari di (dalam) rumah sakit [itu], al-Hami telah menyatakan [menyangkut] ketidakmungkinan pernah mempunyai;nikmati suatu keluarga atau seorang isteri. “ Seorang manusia berkaki satu?” al-Hami secara melaporkan berkata kepada al-Zarqawi. “ [Yang] akan ingin menikah dia?” Di (dalam) tanggapan al-Zarqawi menawarkan dia tangan salah satu para saudari nya, dan al-Hami menyetujui. Demikian juga saudari, dan keduanya dinikahi di (dalam) Peshawar, di (dalam) suatu upacara yang diketuai oleh al-Zarqawi, [yang] bapak siapa telah meninggal ketika ia muda. Video dari resepsi menjadi satu-satunya ukuran panjang al-Zarqawi [yang] dibuktikan keasliannya pernah didepan umum seen-until April ini, ketika, untuk pertama kali, al-Zarqawi melepaskan siaran ulang tv dari video. Yang lain [sen]dirinya Al-Hami gerak ke Zarqa ketika ia kembali dari Afghanistan. Selama beberapa tahun sekarang ia telah memelihara keluarga al-Zarqawi’s, seperti halnya [milik]nya, [selagi/sedang] ipar nya menempuh perjalanan pada [atas] suatu alur yang mengambil dia ke penjara, kembali ke Afghanistan, kemudian ke Iran, Kurdistan utara, dan, [yang] akhirnya, Iraq.

“ Ia adalah suatu orang biasa, suatu pejuang biasa, dan tidak benar-benar menciri [sen]dirinya,” Huthaifa Azzam berkata pertama kali al-Zarqawi’s di (dalam) Afghanistan. “ Ia adalah suatu orang ketenangan [yang] tidak berbicara banyak. Tetapi ia berani. Zarqawi tidak mengetahui arti dari ketakutan. Ia adalah terluka lima atau enam kali di (dalam) Afghanistan dan Iraq. Ia nampak ke dengan sengaja menempatkan [sen]dirinya pada pertengahan situasi [yang] yang paling berbahaya. Ia berkelahi di (dalam) pertempuran Khost dan Kardez dan, di (dalam) April 1992, menyaksikan pembebasan Kabul oleh mujahideen [itu]. Banyak Arabs adalah pemimpin agung selama tahun itu. Zarqawi bukanlah. Ia juga bukan [yang] sangat religius selama waktu itu. Sesungguhnya, ia telah saja ‘ yang dikembalikan’ ke Islam Tiga bulan [sebelum/di depan] datang Afghanistan.”

Abu Muntassir Bilah Muhammad adalah Mujahid yang lain [yang] membelanjakan waktu yang berkelahi di (dalam) Afghanistan [yang] dan siapa yang akan di;jadi;kan kemudiannya salah satu [dari] asisten pendiri [dari;ttg] Jihad kelompok pertama al-Zarqawi’s. Zarqawi tiba di (dalam) Afghanistan, melatih dan berkelahi dan ia kembali ke Jordan dengan ambisi dan mimpi: untuk membawa ideologi jihad. ambisi [yang] Pertama nya akan ubah Jordan, untuk menyediakan suatu orang islam ortodoks Status. Zarqawi kembali ke Jordan dengan newfound rasa hormat. Dengan tujuan; dengan harapan masa depan [itu], al-Zarqawi juga menggunakan jihad tahun untuk mulai proses dalam menanami persahabatan yang akan secepatnya mendorong kearah pembentukan suatu internasional mendukung jaringan. “ [Yang] terutama sekali ketika ia adalah di (dalam) Khost, persahabatan [yang] utama nya ada bersama Saudi Mujahedin dan (orang) yang lain dari Teluk [itu],” Huthaifa Azzam berkata.

Tetapi barangkali sepenting seperti yang lain-lain, adalah di (dalam) Afghanistan bahwa al-Zarqawi diperkenalkan ke Syekh Abu Muhammad Al-Maqdisi ( Isam Muhammad Tahir al-Barqawi), suatu Salafist sarjana dipuja-puja [yang] telah gerak ke Zarqa mengikuti pengusiran massa Palestinians dari Kuwait sebagai akibatnya [menyangkut] Teluk Perang. Dari tahun ke tahun, al-Maqdisi memeluk Wahhabism Saudi Arabia, dan pada awal 1980s ia menerbitkan Syahadat Abraham, sumber pengajaran [yang] paling utama yang tunggal untuk [itu] Salafis di seluruh bumi. Al-Maqdisi akan menjadi penasihat [yang] ideologis al-Zarqawi’s dan pengaruh [yang] paling dalam.

Al-Zarqawi dan al-Maqdisi meninggalkan Afghanistan di (dalam) 1993 dan kembali ke Jordan. Mereka menemukan ia/nya banyak diubah. Di (dalam) ketidakhadiran mereka [adalah] Jordanians dan Israelis telah mulai negosiasi yang akan mendorong kearah menandatangani suatu perjanjian damai di (dalam) 1994; Palestinians telah menandatangani Oslo Setujui 1993; dan Iraqis telah hilang Teluk Peperangan. Pengangguran adalah atas tajam, hasil suatu pengarah privatisasi disetujui dengan Dana Moneter Internasional, dan Jordanians terhalang dan marah. Orang Islam [Itu] Brotherhood-The [yang] kerajaan hanya oposisi sehat kekuatan politis, yang (mana) telah menyetujui mendukung Raja Hussein sebagai pertukaran dengan yang sedang diijinkan untuk mengambil bagian di (dalam) publik dan tidak mampu life-appeared bersifat parlementaer- untuk mengatasi [itu] peningkatan kekecewaan. orang islam ortodoks Kelompok telah oleh karena itu mulai untuk nampak, menyusun sebagian besar manusia [laki-laki] [yang] telah berkelahi di (dalam) Afghan jihad, dan siapa yang berpedoman kepada Orang Islam Persaudaraan yang tadinya co-opted oleh status.

Setelah keduanya manusia [laki-laki] kembali[kan rumah, al-Maqdisi berwisata kerajaan dan al-Zarqawi mencari-cari Abu Muntassir, [yang] telah memperoleh suatu kedudukan di (dalam) Jordan. “ Kita berbicara banyak, (di) atas dua hari,” Abu Muntassir berkata. “ Ia masih cantik banyak suatu orang baru, tetapi [yang] sangat rela, sangat mampu, dan tekun/tajam untuk belajar sekitar Islam. Aku sedang mengajar geografi pada ketika di (dalam) suatu sekolah pemerintah, maka adalah gampang untuk aku untuk memberi pengajaran Islam juga. Setelah sekali waktu, Zarqawi [minta;tanya] aku yang akan bekerja bersama dia di (dalam) suatu Islam Kelompok; al-Maqdisi telah diatas kapal. Gagasan ada di sana, tetapi [itu] tidak tidak punya kepemimpinan dan nama. pertama Kita [memanggil/hubungi] ia/nya al-Tawhid, kemudian meng/berubah nama ke Bayat al-Imam. Kita adalah kecil tetapi enthusiastic-a dosin atau kira-kira segitu manusia [laki-laki]. Sasaran pokok [kita/kami], tentu saja, akan merobohkan kerajaan dan menetapkan suatu Islam Pemerintah.”

Al-Maqdisi memberi al-Zarqawi tujuh granat [yang] ia telah menyelundupkan ke dalam Jordan, dan al-Zarqawi sembunyi[kan] [mereka/nya] di (dalam) gudang di bawah tanah [dari;ttg] rumah keluarga nya. Al-Maqdisi telah di bawah pengawasan oleh badan penyelidik Jordan oleh waktu itu, oleh karena ketenaran bertumbuh nya. Granat dengan cepat ditemukan, dan dua manusia [laki-laki], bersama dengan sejumlah pengikut mereka, menemukan diri mereka untuk pertama kali [sebelum/di depan] suatu keamanan status meramahi. Hakim/Wasit menghukum dia dan al-Maqdisi pemilikan senjata tidak sah dan kepunyaan suatu organisasi dikutuk. Di (dalam) 1994, al-Zarqawi dihukum untuk lima belas tahun dalam penjara. Swaqa penjara duduk dalam selatan tepi padang pasir, enampuluh miles selatan Amman, dan tahanan politik nya, kedua-duanya Orang islam ortodoks dan secular, dipondokkan di (dalam) empat sayap. Nurut narapidana peserta [dari;ttg] nya, gol [yang] utama al-Zarqawi’s akan merekrut narapidana lain dan menghafal Quran [itu]. Ia adalah buritan, tabah, dan tak kenal henti pada [atas] apapun yang ia dianggap sebagai suatu pelanggaran [dari;ttg] aturan nya dan ia adalah sering melihat di halaman penjara [yang] menangis [seperti/ kala] ia membaca Quran [itu]. Ia mengenakan shalwar kameez dan suatu rolled-brim, pakaian wool Pashtun kopiah. Ia menarik banyak calon; beberapa dihubungkan dia ke luar dari dayatarik, (orang) yang lain ke luar dari kecurigaan. Dalam waktu singkat, ia telah mengorganisir hidup penjara pada Swaqa di bawah perintah nya.

Kapan Abu Rumman masuk Swaqa, al-Zarqawi adalah di (dalam) pengasingan [yang] mengikuti suatu pertengkaran penjara. “ [Itu] cukup luar biasa,” Abu Rumman dikatakan. “ pandangan sekilas Zarqawi [yang] Pertama ku adalah ketika ia dilepaskan. Ia kembali ke bangsal sebagai pahlawan yang dikepung oleh [milik]nya bodyguards. Semua orang mulai ke sorak: Allahu Akhbar! Dengan waktu itu Zarqawi telah mempertimbangkan ‘ emir’.” Di (dalam) 1998, tiga atau sebanyak empat dari bidang al-Zarqawi’s ditempatkan/diposkan pada [atas] Internet [itu]. Segera mereka datang ke[pada] perhatian Osama bak/peti Dimuati, di (dalam) Afghanistan. Adalah menjadi pertama kali [yang] ia telah pernah mendengar tentang al-Zarqawi. Pada bulan Mei [menyangkut] tahun berikut, Raja Jordan Abdullah [YANG] II-NEWLY mentahtakan setelah kematian [dari;ttg] bapak nya, Raja Yang Hussein-declared suatu pengampunan umum, dan al-Zarqawi bebas dari Swaqa. Ia telah buat penggunaan [yang] efektif [dari;ttg] waktu nya [di/ke] sana; ia telah memperluas jangkauan nya dan pendekatan nya.

Setelah mengembalikan untuk beberapa bulan ke Zarqa, al-Zarqawi meninggalkan lagi dan menempuh perjalanan ke Pakistan. Ia tiba bearing/tegas suatu surat perkenalan dari Abu Kutaiba al-Urduni, salah satu para pemimpin [yang] paling penting Jordan sepanjang jihad di (dalam) Afghanistan. Al-Urduni tadinya suatu wakil kunci to-and [adalah] perekrut pemimpin di dalam jordan For-Sheikh Abdullah Azzam, Huthaifa bapak Azzam’S. ( Setelah bekerja untuk tahun di (dalam) Peshawar [sebagai/ketika] pemimpin dari Melayani Kantor, atau Maktab al-Khidmat, syekh telah menjadi figur yang sangat penting di (dalam) perekrutan sukarelawan [yang] Yang Pan-Islamic untuk jihad.) Surat Al-Urduni’s menjadi pengesahan yang pertama bahwa al-Zarqawi telah menerima dari figure-and [yang] senior seperti itu [adalah] surat menunjukkan Osama bak/peti Dimuati. Pada bulan Desember 1999, al-Zarqawi menyeberang perbatasan ke dalam Afghanistan, dan kemudiannya yang bulan [yang] ia dan bak/peti Yang dimuati dijumpai di Pemerintah Pesanggrahan di (dalam) kota besar selatan Kandahar, tidak facto [modal/ibukota] [menyangkut] Taliban.

Setelah beberapa debat di dalam al-Qaeda, [itu] disetujui al-Zarqawi itu akan diberi $ 5,000 untuk menyediakan pelatihan [milik]nya berkemah di luar Afghan kota besar Herat barat itu, dekat perbatasan Yang berhungan dengan Iran [itu]. Di (dalam) awal 2000, dengan selusin atau kira-kira segitu pengikut [yang] telah tiba dari Peshawar dan Amman, al-Zarqawi memperkenalkan untuk padang pasir [yang] yang barat yang melingkari Herat untuk membangun suatu angkatan perang yang ia bisa mengekspor ke di manapun di dunia. Al-Adel membayar bulanan mengunjungi ke pelatihan al-Zarqawi’s berkemah; kemudian, pada [atas] web nya Lokasi, ia akan tulis bahwa ia kagum tentang apa ia lihat [di/ke] sana. Banyaknya pejuang al-Zarqawi’s berlipat dari dosin ke ratusan sepanjang tahun berikut, dan pada saat itu kekuatan mengungsikan kemah mereka, sebelum [itu] U.S. serangan udara Oktober 200L, pejuang dan keluarga-keluarga mereka menomori di sekitar 3,000.

Ketika Amerika Serikat meluncurkan perang (di) udara nya di dalam Afghanistan, pada [atas] Oktober 7, 2001, al-Zarqawi bergabung dengan al-Qaeda dan Taliban untuk pertama kali. Ia dan nya Jund al-Sham dilancarkan di (dalam) dan di sekitar Herat dan Kandahar. Al-Zarqawi terluka di (dalam) suatu udara Amerika strike-not di (dalam) kaki, [seperti/ketika] U.S. pejabat mengklaim untuk dua tahun, tetapi di (dalam) dada/peti, ketika pagu/langit-langit dari [yang] membangun di mana ia sedang beroperasi dirobohkan pada [atas] dia. Pada bulan Desember 2001, menemani dengan sekitar 300 pejuang dari Jund al-Sham, al-Zarqawi meninggalkan Afghanistan sekali lagi, dan masuk Iran. Sepanjang yang berikutnya empat belas bulan, al-Zarqawi mendasarkan [sen]dirinya terutama semata di (dalam) Iran dan di (dalam) area Kurdistan yang otonomi, di (dalam) Iraq utara, keliling dari waktu ke waktu ke Syria dan kepada Ayn al-Hilwah pengungsi Palestinian berkemah di (dalam) selatan Lebanon. Lebih sering, bagaimanapun, al-Zarqawi menempuh perjalanan kepada Sunni Segi tiga Iraq. Ia memperluas jaringan nya, merekrut dan melatih pejuang baru, dan menyediakan basis, rumah aman, dan pelatihan militer berkemah. Di (dalam) Iran, ia disatukan kembali dengan Saif al-Adel-who mendukung dia untuk pergi ke Iraq dan menyajikan kontak there-and untuk sementara waktu, al-Zarqawi tinggal bertahan pada suatu kebun kepunyaan Afghan Mujahid Gulbaddin Hekmatyar. Di (dalam) Kurdistan [yang] ia [hidup/tinggal] dan yang dikerjakan dengan kelompok [itu] Ansar al-Islam.

Di (dalam) musim panas 2003, tiga bulan setelah invasi Amerika, al-Zarqawi gerak ke Sunni area Iraq. Di (dalam) Oktober 2004, al-Zarqawi membayar bayat ke Osama bak/peti Yang dimuati dan menjadi “ Emir [dari;ttg] Operasi al-Qaeda’s di (dalam) Daratan Mesopotamia.”

Sumber: muhajirun

PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN

Sesungguhnya banyak sekali hal-hal yang dikategorikan sebagai pem-batal ke-Islam-an, namun para ulama banyak menyebutkan sepuluh pem-batal yang paling berbahaya dan paling banyak dikerjakan ummat.

Pembatal-pembatal ke-Islam-an tersebut adalah:

1. Syirik atau mengadakan sekutu dalam beribadah kepada Allah –Sub-hānahu wa Ta’ālā–.

2. Menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai wasīlah (perantara) dalam doa, syafa’at dan tawakkal.

3. Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, menyangsikan kekafiran mereka atau malahan membenarkan keyakinan mereka.

4. Meyakini bahwa petunjuk selain petunjuk Nabi Muhammad –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama– adalah lebih sempurna dan lebih baik.

Mengganggap suatu hukum atau undang-undang selainnya lebih baik daripada syari’at Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama– dan lebih mengutamakan hukum thāghūt daripada hukum Rasulullah –Shal-lallahu ‘alayhi wa Sallama–. Apabila ada seseorang meyakini bahwa un-dang-undang yang dibuat manusia lebih utama dan lebih baik dari-pada syari’at Islam, maka ia telah kafir.

Demikian pula apabila ia menganggap bahwa syari’at Islam sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, atau bahkan berang-gapan bahwa agama Islam hanya menyangkut hubungan ritual antara hamba dengan Rabbnya dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah duniawi. Demikian pula apabila seseorang memandang bahwa pelaksanaan syari’at Islam, misalnya masalah rajam dan qishash, sudah tidak sesuai lagi dengan peradaban modern (atau Hak Asasi Manusia). Begitu pula mereka yang beranggapan bahwa seseorang diperboleh-kan untuk tidak berhukum dengan hukum atau syari’at Allah –Subhā-nahu wa Ta’ālā– dalam hal sosial kemasyarakatan dan hukum-hukum lainnya, maka ia telah kafir, meskipun belum sampai pada keyakinan bahwa hukum yang dianutnya lebih utama dari hu-kum Islam.

5. Membenci hal-hal yang berasal dari Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama–, walaupun mengamalkannya.

6. Mengolok-olok sebagian ajaran yang dibawa Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama–, seperti pahala atau balasan yang akan diterima.

7. Melakukan sihir, karena pelakunya dihukumi kafir.

8. Loyal terhadap orang kafir serta memberikan bantuan dan pertolongan kepada orang musyrik untuk memerangi kaum muslimin.

9. Beranggapan bahwa manusia boleh keluar dari syari’at atau ajaran Nabi Muhammad –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama–.

10. Berpaling dari agama Allah –Subhānahu wa Ta’ālā–, baik karena tidak mau mempelajarinya atau karena tidak mau mengamalkannya.

Monday, May 12, 2008

Usamah bin Ladin, “Sang Mujahid” Pengguncang Tahta Fir’aun Abad Ini

Bin LadenPegunungan Afghanistan. Seorang lelaki paruh baya nampak menuruni bebatuan terjal. Dengan menggunakan tongkat, pria bergamis coklat muda dengan rompi warna senada itu gesit dan cekatan memijakkan kaki di antara bebatuan. Wajah tirus dengan jenggot lebat dan balutan sorban putih di kepala itu terlihat semangat dan penuh perjuangan. Di bahunya selimut tebal, juga berwarna coklat bertengger menutupi senapan otomatis AK-47, dengan rompi penuh amunisi.

Bin LadenSiapa mengira kepala lelaki itu dihargai 50 juta dolar Amerika. Bahkan kongres Amerika telah menyetujui dikucurkan anggaran sebesar 40 miliar dolar Amerika untuk operasi militer, termasuk memburu lelaki tersebut, hidup atau mati. Tidak salah kalau kemudian lelaki tersebut dijuluki The American’s Most Wanted Man atau manusia yang paling dicari oleh Amerika.

Siapa pula mengira jika lelaki tersebut mewarisi sekitar 300 juta dolar Amerika beserta sebuah perusahaan raksasa yang bergerak di bidang konstruksi, serta seluruh kemewahan dunia. Namun, lelaki tersebut rela meninggalkan rumahnya yang nyaman dan lebih memilih bumi jihad Afghanistan, tinggal bersama para petani dan mujahidin Aghanistan. Dia memasak bersama mereka, makan bersama mereka, dan menggali parit perlindungan bersama mereka. Dialah Syekh Usamah bin Ladin -semoga Allah SWT selalu menjaga beliau- Singa Islam, pemimpin mujahidin abad ini.

Kejarlah Usamah Kau Akan Frustasi

Bin LadenEnam tahun setelah serangan 11 September 2001, pengaruh dan kharisma Usamah bin Ladin semakin menguat, bahkan semakin menggetarkan musuh-musuh Islam, terutama Amerika Serikat. Menteri keamanan Dalam Negeri AS Michael Chertoff mengatakan: “Walaupun Al Qaeda sempat melemah pada 9/11, saat ini kekuatan mereka tumbuh kembali. AS masih menghadapi ancaman berkelanjutan.” Lontaran frustasi ini dikeluarkan AS setelah mengetahui Usamah bin Ladin masih hidup dan muncul dalam sebuah rekaman video terbaru.

Dinas intelijen AS dan para analis menilai Al Qaeda pimpinan Usamah bin Ladin telah menggalang kekuatan dan semakin kuat. Bahkan dalam rekaman tersebut, Usamah memberikan pesan berisi seruan untuk melancarkan serangan baru. PJ Crowley, analis keamanan dari Pusat Kemajuan Amerika berpendapat bahwa Irak merupakan berkah bagi Al Qaeda karena AS menangkap umpan mereka.

Hal ini senada dengan apa yang diutarakan oleh Mike German, mantan agen antiterorisme FBI. Dia mengungkapkan, perang Irak memberi kemudahan bagi Al-Qaeda untuk membunuh warga AS melalui afiliasinya di Irak. Sementara itu Thomas Kean dan Lee Hamilton dari Washington Post berpendapat : “Tidak ada konflik yang butuh paling banyak waktu, perhatian, korban jiwa, dana, dan dukungan selain perang di Irak. Ini menjadi alat rekrutmen dan pelatihan yang kuat bagi Al Qaeda.”

Inside Al-Qaeda

Menurut penilaian analis dan beberapa sumber, jaringan Al-Qaeda yang dipimpin Usamah dalam enam tahun sejak serangan 11 September telah membangun markas besar baru di wilayah terpencil di Pakistan. Kawasan pegunungan yang dihuni oleh kelompok suku Pashtun merupakan tujuan pertama ketika pejuang Al-Qaeda menyelamatkan diri dari serbuan AS yang menggulingkan Taliban di Afghanistan pada 2001 lalu.

Rohan Gunaratna, penulis Inside Al-Qaeda dan pakar terorisme menyatakan bahwa: “Wilayah suku sudah menjadi markas global pergerakan Al Qaeda. Di sana menjadi tempat latihan, perencanaan, dan persiapan serangan terhadap sasaran yang berbau Barat.” Beberapa sumber mengatakan, meskipun keberadaan Usamah hingga sekarang belum diketahui, mereka menyaksikan anak dan calon penerus Usamah, Hamza, baru-baru ini datang ke wilayah suku Pashtun tersebut.

Hamza Laden

“Tidak ada seorang pun yang tahu di mana Usamah bin Laden. Dua setengah tahun lalu, dia berada di Provinsi Kunar, Afghanistan. Namun sekarang kami tidak tahu di mana dia,” kata seorang milisi. Menangkap Usamah merupakan prioritas AS, bahkan mereka menghargai kepala Usamah sebesar US $ 50 juta. Namun, sampai saat ini mereka tidak mampu mengungkap keberadaannya. Di manakah Usamah berada dan bagaimana beliau bisa lolos dari serangan mematikan pasukan AS dan koalisinya di pegunungan Tora Bora? Berikut kisahnya…

Syekh Usamah bercerita tentang kejadian di Tora Bora: “...Peperangan itu adalah peperangan yang besar yang dimenangkan oleh ahlul iman melawan seluruh kekuatan materialis milik para penjahat dengan dalam bentuk keteguhannya dalam memegang prinsip atas ijin dan karunia Allah. Dan akan kuceritakan penggalan cerita tersebut untuk menunjukkan sifat pengecut mereka dari satu segi dan peranan khondaq dalam melemahkan mereka dari sisi lain.”

Tora Bora 3D

Ketika itu jumlah kami mencapai 300 orang mujahid, dan kami telah menggali seratus khondaq (parit) yang tersebar pada wilayah yang tidak lebih dari satu mil persegi, dengan rata-rata satu khondaq 3 mujahid supaya kita dapat menghindari korban personal yang besar yang diakibatkan bombardir. Semenjak serangan pertama Amerika pada tanggal 20 Rajab tahun 1422 H yang bertepatan dengan 7 Oktober tahun 2001 M markas-markas kami menghadapi bombardir yang sangat deras sekali.

Kemudian bombardir itu terus berlangsung dengan terputus-putus sampai pertengahan Ramadhan dan berikutnya pada pagi hari tanggal 17 Ramadhan terjadi bombardir yang dahsyat sekali, khususnya setelah para pemimpin Amerika yakin akan keberadaan beberapa pemimpin Al-Qoidah di Tora Bora yang di antaranya adalah hamba yang faqir (Usamah), dan saudara dan mujahid Aiman adz-Dzawahiri. Bombardir sangat dahsyat, tidak satu menit pun berlalu kecuali ada pesawat tempur yang melintas di atas kami baik siang atau malam.

Kantor komando dikosongkan dan semuanya dikerahkan bersama kekuatan-kekuatan yang bersekutu dengannya, untuk menyapu dan menghancurkan tempat yang kecil ini dan memusnahkannya dari muka bumi. Pesawat-pesawat memuntahkan timah panasnya kepada kami khususnya setelah mereka menyelesaikam kepentingan pokoknya di Afghanistan. Dan tentara Amerika menghujani kami dengan bom yang cerdas (smart bom), bom-bom yang memiliki ribuan artol, bom-bom cluster dan juga bom-bom pembakar goa. Dan pesawat pengebom seperti “B 52” meraung-raung di atas kami yang mana satu pesawat lebih dari 2 jam, satu kali tembakan antara 20 sampai 30 bom. Dan pesawat “C130” menghujani kami dengan bomnya. Dan juga bom-bom modern lainnya.

Namun meski bombardir yang begitu besar dan propaganda pers yang menakutkan, yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sebuah tempat yang kecil lagi terkepung dari berbagai penjuru ini ditambah lagi dengan tentara munafiqin yang mereka bayar untuk berperang selama setengah bulan terus-menerus yang kami kalahkan semua serangan mereka setiap hari atas karunia Allah, dan setiap kali kami pulangkan mereka dengan kekalahan dan membawa mayat-mayat dan orang-orang yang terluka, meskipun sudah begitu pasukan Amerika tidak berani memasuki tempat kami. Maka negara manakah yang lebih jelas pengecut, penakut dan kebohongannya dalam tulisan-tulisan mereka yang mengada-ada terhadap kekuatannya yang semu.

Akhirnya, pertempuran pun berakhir dengan kegagalan besar bagi persekutuan jahat dunia dengan segala kekuatannya melawan sekelompok kecil mujahidin, melawan 300 mujahid yang berada dalam khondaq mereka dalam wilayah 1 mil persegi pada suhu sepuluh derajat di bawah nol. Dan hasil pertempuran itu dari korban personal kira-kira enam persen --kami berharap semoga Allah menerima mereka sebagai syuhada’-- dan kerugian pada khondaq dua persen, dan segala puji bagi Allah .”

Jika seluruh pasukan setan internasional yang telah bergabung ini gagal mengalahkan sekelompok mujahidin dengan persenjataan yang terbatas, maka bagaimana mungkin mereka akan mengalahkan dan menguasai dunia Muslim ?

Usamah di Mata Kawan dan Lawan

Tidak bisa dipungkiri, nama Usamah bin Ladin adalah sebuah nama yang memiliki begitu banyak image. Amerika dan antek-anteknya menganggap beliau adalah bosnya teroris, otak, inspirator dari berbagai peledakan yang menimpa mereka, sementara sebagian kalangan dalam tubuh umat Islam ada yang menganggapnya sebagai seorang khawarij karena tindakan ketidakpatuhannya pada pemerintahan Saudi. Ada juga yang menganggap dia sebenarnya adalah agen inteligen AS dengan indikasi tidak pernah tertangkapnya satu orang ini padahal AS adalah pemilik teknologi tercanggih.

Ekstrimnya lagi, bahkan ada yang menganggap Usamah hanyalah tokoh rekayasa AS yang dijadikan sebagai dalih bagi AS untuk mengobok-obok umat Islam. Sedangkan kalangan lain menganggap Usamah adalah pemimpin jihad, icon perjuangan melawan kekuatan kafir dunia.

Penguasaan media oleh orang-orang kafir membuat informasi yang kita dapatkan cenderung memojokkan Syekh Mujahid Usamah bin Ladin. Sedikitnya informasi yang benar-benar bisa dipercaya terkadang membuat kita menjadi ragu-ragu dan penuh tanda tanya. Parahnya bahkan ada yang ikut terjebak dalam image yang dibagun AS, padahal jelas-jelas AS adalah musuh nomer wahid bagi kaum muslimin yang tentu tidak senang dengan hadirnya sosok Usamah. Atau sering juga sebagian kaum muslimin terjebak dalam buruk sangka terhadap sesama muslim tanpa mengetahui detail sebenarnya sehingga tidak segan-segan memberikan cap yang kurang baik.

Padahal, tidak sedikit kaum muslimin yang belum menyelami dan memahami pemikiran Usamah, apa saja yang menjadi latar belakang perlawanannya pada Amerika dan antek-anteknya, pandangannya terhadap berbagai persoalan yang menimpa kaum muslimin di berbagai penjuru dunia, serta solusi yang ia percayai untuk membebaskan kaum muslimin dari ketertindasannya. Siapakah sebenarnya Syekh Usamah bin Ladin ?

Beliau adalah Usamah bin Muhammad bin Awad bin Laden. Jika oleh Amerika dia dijuluki “The American’s Most Wanted Man” oleh kaum muslimin dia diberi gelar “Singa Islam”. Bahkan, sekelompok ulama di Pakistan memberi gelar kepada Syekh Usamah dengan “Saifullah” (Pedang Allah). Apabila Barat memberi gelar kepada orang yang telah melukai perasaan umat Islam dengan ‘sir’ (Salman Rushdy), maka sudah seharusnya umat Islam juga memberikan gelar kepada orang yang melawan Rusia, Amerika, dan Inggris dengan gelar tertinggi dalam Islam yaitu ‘saifullah’, begitu ungkap para ulama di Pakistan.

Syekh Usamah lahir pada tahun 1955 sebagai anak ketujuh dari 50 bersaudara keluarga pengusaha konstruksi tersukses di Arab. Usamah lahir di kota Riyadh, atau juga ada yang menyebutnya di Jedah, Arab Saudi. Usamah meraih gelar kesarjanaan di bidang ekonomi dan manajemen dari universitas King Abdul Aziz, Jeddah. Tapi ada juga yang menyebut Usamah adalah insinyur teknik sipil dari Universitas King Abdul Aziz.

Usamah bin Ladin berasal dari keluarga pengusaha kaya yang bergerak di bidang konstruksi di Arab saudi. Pendiri perusahaan konstruksi tersebut adalah ayah Usamah bin Ladin, bernama Muhammad bin Awwad bin Ladin yang berdarah Yaman. Ayah Usamah memulai usaha dengan bendera “Bin Ladin Corporation”, yang kemudian tumbuh meraksasa dan terbesar di seluruh Timur Tengah. Perusahaan ini bergerak di bidang konstruksi jalan, bangunan, masjid, airport, dan berbagai konstruksi lain di banyak negara di Teluk Arab.

Di masa remaja, Usamah dikenal sebagai orang yang saleh dan taat beribadah. Ia memiliki sifat pemalu, tetapi pemberani, dan rajin membaca. Ia memang mengagumi seorang ulama Saudi terkenal yang kemudian menjadi musuh pemerintah Saudi, yaitu Syekh Safar al-Hawalli. Umur 13 tahun, ia ditinggal ayahnya, yang meninggal karena kecelakaan helikopter tahun 1968. Kekayaan yang diwariskan ayahnya ditaksir sekitar 9 miliar dollar Amerika dan Usamah mewarisi sekitar 300 juta dolar Amerika.

Dalam Risalah Taujihat Manhajiyah Syekh Usamah menjelaskan alasan mengapa Amerika menjadi target serangan-serangan jihadnya. “Ketika para mujahidin melihat bahwa kelompok penjahat di gedung putih menggambarkan masalah tidak dengan sebenarnya, bahkan pemimpin mereka mengaku --orang bodoh yang ditaati-- bahwa kami ini iri dengan cara kehidupan mereka, padahal sebenarnya kenyataan yang disembunyikan oleh Fir’aun masa kini sebenarnya kami menyerang mereka karena kedzaliman mereka pada dunia Islam, khususnya di Palestina dan Irak serta penjajahan mereka terhadap negeri Haramain (Makkah dan Madinah). Dan ketika para mujahidin berpendapat untuk memusnahkan opini tersebut dan memindahkan pertempuran ke dalam negeri mereka.”

Syekh Usamah juga mengatakan: “Pada saat darah orang-orang Islam mengalir dan ditumpahkan, di Palestina, Chechnya, Philipina, Kasymir dan Sudan, dan anak-anak kita mati lantaran embargo Amerika di Irak. Dan ketika luka-luka kita belum sembuh, sejak serangan-serangan salib terhadap dunia Islam pada kurun yang lalu, dan yang merupakan hasil dari kesepakatan Saiks-Beko atara Inggris dan Prancis, yang menyebabkan dunia Islam terbagi-bagi menjadi potongan-potongan, sedangkan para kakitangan salib masih berkuasa di dalamnya sampai hari ini, tiba-tiba keadaan yang serupa menghadang kita dengan kesepakatan Saiks-Beko, yaitu kesepakatan Bush-Blair, akan tetapi kesepakatan itu di bawah bendera yang sama dan dengan tujuan yang sama. Benderanya adalah bendera salib dan tujuannya adalah merampas dan menghancurkan umat nabi kita shollallahu ‘alaihi wasallam yang dicintai.”

Memang, Syekh kita ini sangat mencintai Islam dan umatnya. Semangat keagamaan Usamah menjadi kuat ketika perusahaan ayahnya, Bin Ladin Corporation, mendapat proyek perluasan Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Kecintaan Usamah pada kedua tempat suci umat Islam itu akan tampak pada sikapnya yang berani menentang pemerintah Arab Saudi, karena membiarkan kedua tempat suci itu “dikuasai” oleh kaum kafir Amerika.

Beliau juga mencintai jihad, puncak ibadah dalam Islam dan yakin bahwa hanya dengan jihad fi sabilillah saja, kemuliaan dan kejayaan Islam bisa tegak kembali. Berikut kutipan dari beliau: “Seharusnya kita memiliki keyakinan yang teguh, bahwa keselamatan kita dan kebahagiaan kita dalam kehidupan di dunia dan akhirat adalah dengan menegakkan Islam dan jihad. Dengan keduanya itulah kejayaan kita dan kebahagiaan kita dapat tercapai sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab Sunannya dari Ibnu Umar ra, bahwa ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Bila kamu telah disibukan oleh berjual beli dengan ‘inah (tipu daya) dan kamu berpegang erat pada ekor sapi dan engkau puas dengan cocok tanam dan kemudian engkau tinggalkan jihad, niscaya Allah SWT timpakan pada diri kamu kehinaan yang tidak bisa lepas daripadanya sehingga kamu kembali kepada agama kamu.” (Abu Dawud)

Khalifah Umar pernah berkata kepada Abu Ubaidah ra.; “Kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, dan kalau saja kita mencari kemuliaan dengan yang lain niscaya Allah akan menghinakan kita.” (HR al-Hakim)

Maka selayaknya bagi para reformer untuk mengetahui bahwa jalan menuju reformasi ummat dan menyatukannya di bawah kalimat tauhid, bukan dengan mempresentesikan teori dan mengarang buku saja. Tetapi harus juga diikuti dengan proyek praktis yang melibatkan seluruh ummat --semuanya sesuai dengan kepentingannya-- dimulai dari do’a kepada Allah dan berakhir dengan perang fi sabilillah.

Maka berperang fi Sabilillah adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dari agama kita, bahkan ia adalah puncak tertingginya agama, lalu bagaimana dien itu akan tetap eksis tanpa puncaknya??? Ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak untuk kehidupan, kemuliaan dan eksistensi umat kita. Musuh kita telah mengatakan sesuatu yang jujur, meskipun mereka itu pada dasarnya pendusta, ketika ia mengajarkan kepada anak-anaknya, “Kamu berperang, maka kamu akan eksis”. Ini adalah hakekat yang telah diajarkan kepada anak-anak mereka, tetapi mereka kirimkan ajaran kepada kita yang berkebalikan. Bahwa perang mutlak dibutuhkan untuk eksistensi suatu negara yang besar. Lihatlah sejarah, jika kalian menghendaki --di antaranya sejarah Amerika-- ia telah mengobarkan puluhan peperangan dalam enam puluhan tahun saja, karena hal itu merupakan kebutuhan yang paling mendesak, maka pada saat Amerika Serikat membuat keputusan yang benar untuk menghentikan perang di dunia; maka hal itu diketahui sebelum yang lainnya bahwa hari itu adalah awal mula lepasnya wilayah mereka dan keruntuhan negeri mereka --hal itu terjadi dengan izin Allah-- maka waspadailah segala seruan untuk meletakkan senjata dengan mengatasnamakan seruan untuk perdamaian, karena ia pada hekakatnya seruan untuk merendahkan dan menundukkan kita, dan tidak akan menyambut seruan tersebut kecuali orang jahil atau munafiq.

Kecintaan Usamah kepada jihad dan seruan-seruan jihad yang disampaikan olehnya telah dilakukannya sendiri sejak usia muda. Ketika itu, Usamah baru lulus sebagai insinyur Teknik Sipil dari Universitas King Abdul Aziz di Jeddah pada tahun 1979, bersamaan dengan invasi Uni Soviet di Afghanistan pada 25 Desember 1979. Segera ia terdorong untuk berjihad ke Afghanistan karena melihat penderitaan saudara-saudaranya yang terkepung pasukan Soviet. “Agama kami mengajarkan bahwa tersedia tempat yang lebih baik di akhirat bagi mereka yang bersedia untuk berjihad. Satu hari di Aghanistan sama nilainya dengan 1.000 hari shalat di masjid,” kata Usamah.

Pada awalnya Usamah belum terjun langsung ke medan perang. Dia merekrut ribuan pemuda Arab, membiayai mereka ke Aghanistan, dan menyediakan kamp latihan militer bagi pemuda-pemuda itu. Kamp yang diberi nama “Kamp Al Anshar” (Baitul Anshar) terletak di kota Peshawar, kota Pakistan dekat perbatasan Afghanistan. Di situ, Usamah bekerja sama dengan gurunya, Abdullah Azzam, yang mendirikan Biro Pelayanan Jihad di kota yang sama.

Usamah melatih ribuan sukarelawan Arab di Kamp Al Ansar, yang berasal dari Mesir, Arab Saudi, Al Jazair, Lebanon, Kuwait, Tunisia, Sudan, dan Palestina. Sukarelawan tersebut kemudian dikenal dengan nama “Afghan Al Arab”. Biaya latihan di kamp Al Ansar itu disuplai oleh sebagian besar pengusaha kaya Arab Saudi dan negara Arab Teluk lainnya. Andil terbesar Usamah bin Ladin dan pengikutnya tercatat dalam pertempuran membebaskan kota Jalalabad dari tangan pasukan Uni Soviet.

Pada tahun 1986, Usamah dan puluhan mujahid lainnya berhasil mengusir dan mengalahkan kekuatan Uni Soviet yang menyerang mereka di sebuah kota bernama Jajee, tidak jauh dari perbatasan Pakistan. Bagi para mujahidin Arab, itulah kemenangan pertama mereka atas kekuatan Soviet. Setahun kemudian, Usamah memimpin sebuah serangan terhadap komunis di Shaban. Disini, pasukan Usamah juga berhasil memukul mundur pasukan Soviet. Usamah memang “telah menjual dirinya kepada Allah” dengan terjun langsung ke medan jihad.

“Bagi kami, Usamah adalah pahlawan karena dia selalu berada di garis depan, selalu berdiri dan maju lebih dulu dibanding lainnya,” kata Hamza Muhammad, seorang Palestina yang diserahi mengelola proyek-proyek Bin Ladin Corp, di Sudan. Usamah, lanjut Hamza, tidak hanya memberikan uangnya, tetapi juga memberikan hidupnya sendiri. Ia tinggalkan rumahnya yang nyaman di Saudi dan tinggal bersama para petani Aghanistan dan mujahid Arab. Dia memasak bersama mereka, makan bersama mereka, dan menggali parit perlindungan bersama mereka. Begitulah cara Bin Ladin.

Syekh Abu Hafsh rahimahullah, komandan militer Al Qaida dan wakil Syekh Usamah dalam sebuah biografi tentang beliau menceritakan betapa bahagianya Usamah bin Ladin mendengar peledakan kapal Destroyer USS Cole di Teluk Adn. Begitu mendengar serangan ini berhasil, diceritakan bahwa Syaikh Usamah langsung mengacungkan senapan AK-47 nya ke langit dan menembakkan beberapa rentetan peluru, sembari berteriak bahagia, “Ini adalah pembalasan untuk darahmu, wahai Mihdhar...” Mihdhar adalah Syaikh Abul Hasan Al-Mihdar, yang dibunuh oleh pihak Amerika melalui tangan bonekanya di penguasa Yaman, Presiden Ali Abdulloh Sholeh.

Kapal ini, USS Cole, tadinya akan berangkat untuk memberikan bantuan kepada zionis yahudi dalam memerangi para mujahidin Palestina. Serangan ini menampakkan pengkhianatan negara-negara Arab yang ternyata justru memberikan simpatinya kepada Amerika.

Syekh Umar Bakri Muhammad, ulama ahlus sunnah wal jama’ah dan pendukung mujahidin, khususnya Syekh Usamah bin Ladin, dalam sebuah ceramahnya tentang biografi Syekh Usamah mengatakan: “Ada sebuah berita bagus, dari orang-orang yang baik, yang Insya Allah mereka adalah kelompok yang menang, Al Firqah Al Manshuroh. Mereka adalah orang-orang yang jika berbicara berbicara yang benar. Dan jika mereka berbuat kesalahan, mereka segera mengoreksinya, mereka tahu bahwa mereka tidaklah ma’shum, maka akan saya sampaikan kepada kalian dengan bangga, dengan terus terang, yakni Syekh kami, biar kami ketahui juga siapa syekh kalian, Dia adalah Imam kami, biar kami ketahui juga siapa imam kalian, Dia adalah pahlawan kami dan pemimpin besar kami, biar kami ketahui juga siapa pahlawan kalian dan siapa pemimpin besar kalian, Dia adalah Abu Abdillah, yakni Syekh Usamah bin Ladin.” Subhanallah!

Babak Akhir Pertempuran Yang Menentukan

Kini, tidak satu pun kemunculan Syekh Usamah di media, kecuali membuat Amerika dan sekutu-sekutunya kebingungan dan segera menganalisa pelbagai kemungkinan. Sosok Usamah telah membuat ‘gentar’ musuh-musuh Allah SWT sebagaimana janji Allah bagi para wali-wali-Nya..

The Solution, Message From Bin Laden

Dalam sebuah rekaman video terbaru Syekh Usamah berjudul The Solution, Message From Bin Ladin To American, bahkan jenggot Sang Syekh telah membuat bingung pejabat tertinggi dinas intelijen AS. Jenggot yang biasanya berwarna abu-abu milik pimpinan gerilyawan utama di dunia tersebut kelihatan dipotong dan diberi warna hitam dalam rekaman video itu, yang disiarkan beberapa hari menjelang peringatan 11 September lalu, penampilan pertamanya sejak Oktober 2004.

Pertanyaan mengenai jenggot tokoh kelahiran Arab Saudi yang sukar difahami tersebut muncul dalam dengar pendapat di Kongres Senin (10/9/2007), yang menampilkan para ahli senior keamanan AS, termasuk Direktur Dinas Intelijen Nasional Michael McConnell. “Pertama, apakah ini jenggotnya?” demikian pertanyaan yang dilontarkan oleh Senator partai Republik Norm Coleman kepada kepala dinas intelijen AS. “Apakah dapat kita memperkirakan bahwa apakah ini suatu pertanda?” McConnell dengan cepat menampik setiap kemungkinan bahwa bulu di dagunya dimaksudkan untuk mengirim tanda kepada anggota Al-Qaeda.

“Sejauh ini, kami kira itu bukan tanda. Ia melakukan ini secara berkala, sebagaimana telah dilakukan oleh (Aiman) Adz-Dzawahiri (orang nomor dua dalam jaringan itu), dan tak perlu ada korelasi antara salah satu rekaman ini atau pernyataan terbuka dan satu peristiwa khusus,” kata McConnell, seperti dikutip AFP.

Namun ia bertanya-tanya apakah jenggot Usamah bin Ladin itu asli. “Pertanyaan besar di dalam masyarakat pagi ini ialah apakah jenggot tersebut asli, karena sebagaimana anda ketahui, hanya beberapa tahun lalu, terakhir kali ia muncul, keadaannya sangat berbeda”, katanya. “Jadi kami tidak mengetahui apakah jenggot itu diwarnai dan dipotong atau asli, tapi itu adalah salah satu yang kami perhatikan. Namun bukan pesan khusus,” katanya.

Lalu bagaimana dengan serangan 11 September? Apakah serangan itu memang diketahui oleh Syekh Usamah? Apa alasan yang melatarbelakangi serangan tersebut? Banyak kaum muslimin ingin tahu detail masalah ini. Berikut kutipan Syekh Usamah dalam Taujihat Manhajiyah: “Dan pada hari Selasa yang penuh berkah pada tanggal 20 Jumadats Tsani tahun 1422 H bertepatan dengan 11 september 2001 M, persekutuan zionis-amerika memanen anak-anak dan keluarga kami di Al-Aqsha yang penuh berkah dengan pesawat-pesawat dan tank-tank Amerika serta tangan-tangan Yahudi, juga anak-anak kami di Irak menemui ajalnya akibat embargo Amerika dan antek-anteknya yang dzalim sedangkan di sisi lain dunia islam sangat jauh dari penegakkan din secara benar, dan ketika dalam keadaan keputusasaan dan pesimistis pada kaum muslimin --kecuali orang yang dirahmati Allah-- dan kedzaliman, penipuan dan permusuhan yang dilakukan persekutuan zionis-amerika. Ketika Amerika negeri paman sam dalam puncak kedzalimannya, tidak memperhatikan siapapun, memalingkan mukanya dari manusia, berjalan di muka bumi dengan penuh kesombongan dan ia menyangka tidak ada seorang pun yang bisa mengganggunya. Ketika itulah mereka diserang dengan tiga atsafi (salah satu tempat peredaran bulan) dan apakah tiga atsafi itu? Ketika bangkit orang-orang yang rambutnya kusut, kakinya berdebu, yang terusir dari semua tempat “Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” (QS Al-Kahfi: 130) Mereka terikat di atas aqidah mereka dan tertulis keimanan pada hati mereka, maka mereka pun tidak takut celaan orang yang mencela dalam mentaati Allah, mereka mengharapkan apa yang berada di sisi Allah, jiwa mereka menolak untuk tidur di atas kedzaliman, mereka jual dunia mereka dan mereka tidak mau menjual harga diri mereka, lalu mereka pun menyerang dengan menggunakan pesawat musuh dalam sebuah operasi yang berani yang belum pernah dikenal oleh manusia hal yang semacam itu, mereka hancurkan berhala Amerika, mereka serang markas pertahanan tepat di jantungnya, mereka serang perekonomian Amerika di ulu hatinya, mereka tenggelamkan kesombongan amerika dalam tanah maka runtuhlah dua gedung New York dan dengan itu runtuh pulalah yang lebih besar lagi dari itu semua.

Maka runtuhlah seluruh cerita bohong Amerika yang besar
Runtuhlah kebohongan demokrasi
Dan nampaklah bagi manusia bahwa ketinggian amerika sangat rendah
Runtuhlah kebohongan negara kebebasan (liberal)
Runtuhlah kebohongan keamanan bangsa Amerika
Dan runtuhlah kebohongan CIA, maka segala puji bagi Allah.

Ringkasnya; bahwasanya Amerika adalah kekuatan yang sangat besar, yang memiliki kekuatan pasukan yang besar dan perekonomian yang terbentang. Akan tetapi semua itu dibangun di atas pondasi yang lemah. Oleh karena itu memungkinkan untuk menyerang pondasi yang lemah itu dan mengkonsentrasikan serangan kepada titik-titik terlemah padanya dan kalaupun hanya diserang sepersepuluhnya saja titik-titik lemah itu maka dengan ijin Allah akan sempoyongan dan melepaskan diri dari kekuasaannya terhadap dunia dan kedzalimannya.

Dan beberapa pemuda yang berjumlah sedikit telah mampu menjelaskan kepada manusia akan adanya kemampuan untuk melawan dan memerangi apa yang dinamakan kekuatan yang sangat besar (adi daya) merkipun seluruh negara bersepakat melawan mereka. Dan mereka mampu membela agama mereka dan memberikan manfaat kepada umatnya lebih banyak dari pada apa yang dilakukan pemerintahan dan bangsa yang berjumlah lebih dari 50 negara di dunia Islam, karena mereka menjadikan jihad sebagai jalan mereka untuk memperjuangkan agama, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Hilalah :

“Dan kemenangan itu ada penyebab-penyebabnya sebagaimana halnya juga kekalahan
Dan setiap kelompok yang mewariskan kekekalan itu beruntung
Langkah-langkah kemulaan itu bermacam-macam dan yang paling cepat adalah
Penumpahan darah ... ”

Kini, babak akhir dari pertempuran yang menentukan telah di ambang pintu. Semuanya telah ditakdirkan, dan rakyat AS pun sudah diberi peringatan. Hal ini sebagaimana rekaman video Syekh Usamah, The Solution, “Saya katakan kepadamu (rakyat AS), menyusul kegagalan para wakil anda dari Partai Demokrat untuk melaksanakan keinginan anda mengakhiri perang, anda tetap bisa menjunjung poster-poster anti-perang lalu menyebarkannya di jalanan maupun kota-kota besar lalu anda pulang ke rumah, tapi itu tidak ada gunanya dan akan membuat perang semakin lama...”

“Perang ini benar-benar tidak ada gunanya, sebagaimana isi laporan pihak anda. Salah satu orang paling kompeten dari pihak anda sendiri, yang berbicara mengenai topik ini serta pembentukan opini publik adalah Noam Chomsky, yang berkata jujur mengenai perang ini, namun pemimpin anda yang asal Texas itu tidak menyukai mereka yang menasehati…”

“Di sisi lain, ada dua solusi untuk menyelesaikannya. Pertama, dari pihak kami, dan itu berarti terus meningkatkan pembunuhan dan peperangan terhadap anda. Ini adalah kewajiban kami…”

“Yang kedua adalah dari pihak anda. Saat ini sudah jelas bagi anda maupun seluruh dunia bahwa sistem demokratik adalah impoten dan sistem itu mempermainkan kepentingan dan darah rakyat dengan mengorbankan tentara maupun rakyat demi tercapainya kepentingan perusahaan-perusahaan besar.”

Dalam video tersebut yang berjudul bahasa Arab Al-Hill, Syekh Usamah juga menganjurkan agar orang Amerika membuang sistem pemerintahan demokratis mereka dan memeluk Islam. Sementara itu, para pejabat Kafir Amerika masih terus menganalisis pidato dan nasehat beliau yg berdurasi 30 menit itu, yang menyebut kejadian-kejadian belum lama ini. Laporan pers mengindikasikan rekaman itu tidak mengandung ancaman terselubung pada Amerika Serikat. Namun, siapa yang tahu?

Akhirnya, kalau kita kembalikan kepada sejarah peradaban umat Islam sebagaimana yang telah diriwayat oleh Imam Ahmad, maka saat ini kita bersiap memasuki babak akhir, yaitu era kekhalifahan yang mengikuti pola (Manhaj) Kenabian. Jika diibaratkan sebuah drama, saat ini kita memasuki babak akhir, atau sering dijuluki dengan Akhir Zaman. Memasuki babak akhir ini tentunya akan terjadi peristiwa-peristiwa dahsyat yang mengiringinya, dan itu adalah (bisa saja) dengan tumbangnya adi kuasa dunia, Amerika, yakni kekuasaan George Bush, oleh Sang Mujahid, Syekh Usamah bin Ladin, yang sering juga diibaratkan sebagai ‘Musa’ yang akan mengalahkan Fir’aun Abad ini. Wallahua’lam bis showab!