Friday, May 25, 2007

Hakikat ibadah kepada Allah berati menerap Syari’at islam secara kaffah

Keterangan ayat-ayat yang menjelaskan bahwa hakikat ibadah kepada Allah berati menerap Syari’at islam secara kaffah

a. Sengaja Mengamalkan syar’at Allah secara sebagian, diancam kehinaan hidup dan adzab pedih di akhirat.

Pengamalan Syari’at islam secara sempurna adalah wujud dari pada ibadah yang sempurna dan pasti membuahkan kebahagian dan keselamatan dunia dan akhirat. Ssebaliknya, sengaja mengamalkan syari’at islam sebagian dan meninggalkan sebagian lainya dapat membatalkan ibadah dan pasti membuahkan kehinaann hidup dunia akhirat.

…..Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagaian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat “. (Qs. Al-Baqarah, 2:85).

Ayat tersebut menerangkan bahwa sengaja mengamalkan syari’at Islam sepotong-potong, tidak meyeluruh akan menjerumuskan manusia ke jurang kehinaan hidup didunia dan adzab pedih diakhirat.

b. Menolak satu Syari’at Islam termasuk golongan musryik

Tauhid yang benar harus dibuktikan dengan ketaatan secara mutlak terhadap keseluruhan syari’at islam tanpa membantah dan tawar-menawar, seperti diterangakan oleh Allah SWT, “Maka demi Rabmu, mereka (pada pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya “. (Qs. An-Nisa’, 4:65).

“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul mengadili di antara mereka ialah ucapan “Kami mendengar dan patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Qs. An-Nur, 24:51).

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya maka sesungguhnya mereka telah sesat dengan kesesatanyang nyata”. (Qs.Al-Ahzab, 33:36).

Maka barang siapa yang dengan sengaja menolak satu Syari’at saja, maka batallah tauhidnya dan dia termasuk golongan musrykin. Naudzubillah min dzalik.

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah kefasikan. Sesungguhnya syaithonitu membisikan kepada kawan-kawanya agar mereka membantah kamu, dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang musyrik”. (Qs. Al-An’am, 6:121).

Ayat-ayat tersebut menerangkan bahwa membantah kebenaran syari’at islam dan menolak mengamalkan meskipun hanya satu syari’at termasuk golongan musryikin.


No comments:

Post a Comment