Wednesday, September 17, 2008

Lembaran Hitam Terorisme Israel Menghabisi Keluarga Palestina




Gaza – Infopalestina: Darah dan potongan tubuh berserakan di antara sisa-sisa makanan di pintu masuk rumah keluarga Abu Mu’tiq. Pemandangan yang mengisahkan tentang detail aksi pembantaian biadab yang dilakukan pasukan penjajah Zionis Israel, Senin (28/04) pagi, di Beit Hanun, wilayah utara Jalur Gaza, yang menewaskan seorang ibu dan 4 orang anaknya yang masih kecil. Pembantaian biadab ini menambah daftar catatan lembaran hitam Israel dalam menumpas habis keluarga-keluarga Palestina.

“Mereka menumpas keluargaku.” Ungkapan pendek inilah yang terlontar dari mulut Ahmad Abu Mu’tiq, suami dan ayah dari seorang ibu dan 4 orang bocah yang menjadi korban pembantaian berdarah Israel yang menewaskan 8 warga Palestina. Beberapa tahun setelah anak pertamanya menjadi korban pembunuhan pasukan penjajah Zionis Israel.

Ketika menyaksikan jasad istri dan keempat anaknya hendak dimasukan ke liang lahad, Abu Mu’tiq hanya bisa meletakan kedua tangannya di kepalanya sambil mengulang-ulang kalimat: “hasbunallahu wani’mal wakil, laa haula walaa quwata illa billah”. Bibirnya kelu dan hatinya sedih. Yang dia ingat, saat itu istri dan keenam anaknya tengah bersantap makan pagi ketika rudal-rudal Israel menghamtam depan rumahnya dan tiba-tiba saja darah dan potongan tubuh sudah berserakan di antara sisa-sisa makanan.

Detik-detik Pembantaian

Detail detik-detik pembantaian berdarah yang dilakukan pasukan penjajah Zionis Israel ini terungkap jelas dari hasil investigasi yang dilakukan Pusat HAM Palestina, PCHR (The Palestinian Centre for Human Rights), yang dipaparkan dalam pernyataan PCHR yang salinannya diterima koresponden Infopalestina. Hasil investigasi ini menjelaskan, sebuah pesawat tempur Israel memperkuat operasi militer pasukan darat Israel yang melakukan infiltrasi masuk di Beit Hanun, Senin pagi, dan melepaskan sebuah rudal tepat pukul 08.15 ke arah sekelompok pejuang perlawanan di dekat masjid Abdullah Azzam di Beit Hanun, berjarak 1000 meter dari lokasi operasi militer Israel.

PCHR menjelaskan rudal yang ditembakan pesawat tempur Israel jatuh sekitar 10 meter dari rumah Abu Mu’tiq dan melukai salah seorang pejuang perlawanan. Kurang dari semenit kemudian dua rudal menghantam lokasi yang sama dan langsung jatuh di gerbang masuk rumah. Aksi ini menewaskan seorang pejuang perlawanan Palestina dari Brigade al Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, Ibrahim Salim Sulaiman (20).

PCHR menjelaskan pecahan rudal menghancurkan pintu rumah dan berhamburan di dalamnya. Saat itu Maisar Muthaliq Abu Mu’tiq (40) bersama 6 anaknya tengah sarapan pagi di tempat yang berjarak 2 meter dari pintu rumah. Akibatnya, Maisar bersama 4 anaknya gugur. Mereka dalah Mus’id (1), Hana (3), Shaleh (5) dan Radina (4). Sementara itu dua orang anaknya yang lain terluka. Serangan ini juga mengakibatkan 10 orang warga lainnya terluka.

PCHR mengungkapkan, anggota tubuh korban berserakan dan darah mereka berceceran di antara sisa-sisa makanan yang hendak mereka makan. Pemandangan ini menggambarkan betapa biadab pembantaian berdarah yang dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap keluarga Abu Mu’tiq di Beit Hanun.

Dalam kondisi yang sangat berbahaya, para tetangga korban mengevakuasi potongan tubuh dan jasad korban dengan gerobak ke rumah sakit terdekat sebab mobil-mobil tidak bisa digunakan karena tidak ada bahan bakar akibat blokade yang diberlakukan penjajah Zionis Israel terhadap Jalur Gaza sejak lebih 10 bulan lalu.

Setelah para wartawan bisa sampai ke lokasi yang mengambarkan realitas kejahatan Israel ini, salah seorang tetangga korban di lokasi di mana ayam-ayam bergelimpangan di tanah berlumuran darah mengatakan, “Mereka (korban) saat itu sedang makan ketika serangan menerjang mereka dan serpihan rudal penjajah menyerbu tanpa peringatan merubah jasad mereka menjadi potongan-potongan yang tercabik-cabik.”

Catatan Lembaran Hitam

Kejahatan pembantaian yang dialami keluarga Ahmad Abu Mu’tiq oleh tangan-tangan pasukan penjajah Israel adalah satu dari rangkaian catatan lembaran hitam penjajah Israel dalam menghabisi dan menumpas keluarga-keluarga Palestina. Berikut ini contoh catatan hitam tersebut.

Keluarga Atha Allah (6 Syuhada)

Arsip intifadhah al Aqsha memuat sejumlah kejahatan penjajah Zionis Israel terhadap keluarga-keluarga Palestina. Terakhir terjadi pada awal Maret lalu. Ketika pesawat pembunuh Israel menembakan 3 buah rudal kea rah rumah warga Palestina Abdul Rahman Muhammad Ali Atha Allah (62), dekat masjid al Bukhari di timur kotaGaza.

Serangan ini menghancurkan total rumah korban dan menewaskan 6 anggota keluarga, 3 di antaranya wanita. Sementara itu 6 anggota keluarga lainnya terluka dan 2 lainnya dari kerabat korban, termasuk di dalamnya 4 orang bocah yang salah satunya baru berusia 2 hari.

Keluarga Galia (7 Syuhada)

Ini adalah pembantaian berdarah di pantai Gaza yang terjadi pada 9 Juni 2006 lalu. Ketika kapal perang Israel melancarkan pembantaian terhadap keluarga seorang bocah Huda Galia saat keluarga ini tengah berlibur di pantai Gaza. Aksi ini menewaskan seluruh anggota keluarga (7 syuhada) kecuali seorang gadis kecil yang berhasil semalat, Huda Galia.

Keluarga Abu Salamia (9 Syuhada)

Pembantaian keluarga Abu Salamia terjadi pada 12 Juli 2006. Ketika itu pesawat pembunuh Israel F 16 menjatuhkan bom seberat satu ton ke rumah keluarga Dr. Nabiel Abu Salamia, di kampong Syaikh Ridwan di kotaGaza. Aksi ini membunuh 9 anggota keluarga Dr. Nabiel Abu Salamia. Mereka adalah ayah, ibu dan ketujuh anaknya.

Keluarga Abu Mathar (7 Syuhada)

Pembantaian keluarga Abu Mathar terjadi dalam operasi pembunuhan terhadap Komandan Umum Al Qassam, Syaikh Shalah Syahadah, pada 22 Juli 2002 lalu. Saat itu pesawat tempur Israel menjatuhkan bom seberat sato ton ke rumah Syaikh Shalah Syahadah dan mengakibatkan 19 orang gugur, termasuk 7 anggota keluarga Abu Mathar yang tengah berkunjung ke rumah korban. Aksi ini berhasil menewaskan Komandan Umum al Qassam Syaikh Shalah Syahadah. Puluhan orang lainnya terluka.

Dan akhirnya, keluarga Abu Mu’tiq dan keluarga-keluarga Palestina lainnya adalah contoh kebiadaban terorisme sistematis yang dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap bangsa Palestina, yang anak-anak, kaum wanita, orang tua dan para pejuangnya senantiasa mengatakan “kami tidak akan mengampuni dan tidak akan melupakan”. (seto)

No comments:

Post a Comment